Selasa, 12 Juni 2012

MODEL KONSEP TEORI KEPERAWATAN





2.1. Model keperawatan menurut Betty Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt care sistem” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Neuman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan sistem terbuka.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

2.2. Model keperawatan menurut Jean Waston
Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tarkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan  terjadinya penyakit.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta empati pada klien dan keluarganya.
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan, diantaraanya:
  1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
  2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
  3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
  4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.

2.3.Model keperawatan menurut King
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.
Kerangka ini dikenal dengan sistem kerangka terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah :
·           Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang
·           Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, kelompok dan masyarakat.
·           Manusia selalu berinteraksi secara konstan konsep ini. Tiga terhadap lingkungan dalam kerangka Keperibadian (sistem yang saling berinteraksi : personal sistem) setiap individu mempunyai sistem kepribadian Sistem interpersonal tertentu.
Manusia dapat berbentuk berbentuk karena hasil interaksi interaksi, komunikasi, perjanjian, stress dan Sistem sosial meliputi peran. Pendidikan, sistem keluarga, kelompok, keagamaan, sistem pekerjaan dan kelompok sebaya. Menurut King, tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien saling bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.
Menurut King, intensitas dari interpersonal sistem sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan dalan setiap situasi praktek keperawatan, meliputi :

2.4. Model Keperawatan menurut Peplau
            Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan  adalah proses interpersonal dan terapeutik. Keperawatan adalah nilai-nilai yang merupakan cara perawat untuk menyembuhkan pasien, membantu seseorang yang sakit, atau merupakan perawatan kesehatan. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
            Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi  perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan yang baru mungkin muncul.
Peplau memperkenalkan 4 rangkaian fase dalam hubungan antar pribadi, yaitu:
1.        Orientasi
Fase orientasi perawat dan pasien bertemu sebagai dua orang asing pasien dan keluarga. Tahap orientasi ini dimana perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
2.        Identifikasi
Fase identifikasi peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan pasien serta melaksanakan asuhan keperawatan. Maka pasien merespon secara selektif orang-orang yang memenuhi kebutuhannya, ada 3 tingkatan yaitu:
1.         Ikut serta dengan perawat atau menjadi saling bergantung dengan perawat.
2.         Terpisah atau mandiri dengan perawat.
3.         Pasif dan tergantung pada perawat.



3.        Ekplorasi
Fase eksplorasi dimana perawat telah membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien. Individu mulai merasa menjadi sebuah bagian yang utuh dari lingkungan yang saling tolong-menolong.
4.        Resolusi
Fase resolusi adalah kebutuhan klien sudah sampai dengan usaha bersama antara perawat dan pasien. Dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar  mampu menjalankan secara sendiri.
2.5.Model keperawatan menurut Johnson
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral sistem theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan , ” A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of it’s part.” (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya . biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
2.6.  Model keperawatan menurut Marta E. Rogers
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Asumsi dasar teori rogers tentang manusia adalah :
·           Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
·           Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
·           Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.
·           Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi. Rogers menggambarkan individu dan lingkungan sebagai medan energi, terbuka, berpola dan
2.7.  Model keperawatan menurut Florence Nightingale
Definisi keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep individu adalah merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang. Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk beraktivitas yaitu lingkungan yang sehat dan udara yang bersih.
Teori Environmental Nightingale yang dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini tidak pernah dimunculkan di tiap tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan lima faktor lingkungannya.
2.8.Model keperawatan menurut Faye Abdellah
Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga, serta masyarakat dengan ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimilki seorang perawat untuk membantu manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Model konsep ini difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi manusia pada intinya adalah memberikan kebutuhan social fisik, emosi, intelektual, social dan spiritual bagi para pasien maupun keluarga. Sehingga perawat perlu pendekatan dengan hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi. Kebutuhan manusia dalam empat kategori yaitu kenyamanan, kebersihan dan keamanan, keseimbangan fisiologi, factor-faktor psiologi dan social dan factor sosiologi dan komunitas.
2.9.  Model keperawatan menurut Ida Jean Orlando
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai orang  pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi  pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang . Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan
1.        Tanggung jawab perawat
            Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui  kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran  profesionalnya, aktivitas perawat  profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai  tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada  aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.  
2.        Mengenal perilaku pasien
            Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3.        Reaksi segera
            Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.
4.        Disiplin proses keperawatan
            Menurut George  (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai  interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk  membantunya serta untuk melakukan  tidakan yang tepat.

2.10.   Model keperawatan menurut Myra Levine
Levine menekankan kebutuhan dalam memandang individu sebagai makhluk holistik yang termasuk individu sebagai makhluk yang kompleks. Dia mendefinisikan perawatan berdasarkan pada ketergantungan/ hubungan manusia dengan orang lain. Besarnya ketergantungan ini membuatnya merencanakan empat prinsip konservasi yakni kebutuhan energi dan pemakaiannya, integritas sosial, integritas struktur, integritas personal. Manusia tergantung pada yang lain pada semua aspek kehidupan, makanan, keamanan, rekreasi dan penghargaan. Levine mengharapkan seorang perawat :
  1. Mengetahui kekomplekan interaksi
  2. Mendukung dalam mempertahankan atau memulihkan hubungan saat klien mengalami gangguan kesehatan.
Keseimbangan yang normal berubah saat sakit dan klien akan berusaha mengatasi stress nya dan mungkin menunjukkan perubahan pola tingkah laku dan fungsi. Seorang perawat harus mempersepsikan pertanggung jawaban dalam membantu klien untuk mengadaptasi perubahan kearah cara pemeliharaan kesehatan yang positif. Pengaruh masyarakat atau lingkungn dalam teori Levine sangat penting. Inti dari definisi teori Levine bahwa perawatan adalah interaksi antara manusia, ia menggunakan konsep adaptasi dan peningkatan respon tubuh melalui pendekatan sistem.










BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep “Healt care sistem” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai. Menurut King, Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan.
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat danproses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan  adalah proses interpersonal dan terapeutik. Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral sistem theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation.
3.2 Saran
Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah perkembangan keperawatan, karena dengan mengetahui model konsep teori keperawatan kita dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar