PEMBAHASAN
2.1. Defenisi Diet Jantung dan Pembuluh
Darah
Penyakit jantung sebagai mana telah
dijelaskan sebelumnya adalah penyakit dimana jantung secara berangsur – angsur
kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsinya secara normal sehingga
menghambat proses transportasi jantung yang kemudian akibatnya sangat fatal
bagi manusia seperti, menyebabkan sesak nafas, rasa lelah serta sakit pada
jantung.
Dalam keadaan ini untuk meminimalisir
keadaan yang memberatkan pada jantung maka ada dua alternatif penanganan yaitu:
a)
Modifikasi diet
b)
Obat – obatan.
Terfokus pada modifikasi diet, pada
penderita penyakit jantung dapat
dilakukan diet jantung. Diet jantung terdiri atas dua kata
yaitu diet dan jantung yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
· Diet, aturan makan
khusus untuk sehat dan sebagainya (atas petunjuk ahli) berpantang atau
menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan
jenis makanan untuk mengatur berat badan atau penyakit.
· Jantung, bagian
tubuh yang menjadi pusat transportasi darah yang terletak di dalam rongga
dada sebelah atas.
Sehingga secara umum diet jantung (diet
pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola makan khusus terhadap
penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.
Dislipidemia
merupakan keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL-kolesterol dan/atau
trigliserida dalam darah yang disertai penurunan kadar HLD-kolesterol. LDL
sering disebut kolesterol jahat karena membawa kolesterol dari hati dan
melepaskannya ke dinding pembuluh darah, akibatnya bisa terjadi penumpukan/plak
di dinding pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Sedangkan LDL disebut kolesterol baik karena mengangkut kolesterol dari
pembuluh darah kembali ke dalam hati. Trigliserida merupakan jenis lemak
lainnya yang terdapat dalam makanan. Kenaikan secara bersama-sama kadar
kolesterol (hiperkolesterol) maupun trigliserida (hipertrigliserida) disebut
dislipidemia.
2.2
Tujuan diet jantung dan pembuluh darah
Tujan diet
secara umum antara lain sebagai berikut:
- Menurunkan
berat badan
- Mengubah jenis
dan asupan lemak makanan
- Menurunkan
konsumsi kolesterol, sedangkan:
Tujuan diet
jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah
- Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
pekerjaan jantung
- Menurunkan berat badan penderita bila si penderita
mengalami obesitas
- Mencegah dan menghilangkan penimbunan garam dan air
- Menurunkan kadar kolesterol dibawah 130 mg/dl dan kadar
kolesterol
total sebesar 200
mg/dl.
Tujuan
Diet Dislipidemia:
1. Menurunkan
BB bila lelebihan BB
2. Mengubah
Jenis dan asupan lemak makanan
3. Menurunkan
asupan kolesterol makanan
4. Meningkatkan
asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana
Persyaratan yang harus dipenuhi
untuk menyusun diet penderita penyakit jantung menurut Persatuan Ahli Gizi
Indonesia adalah sebagai berikut:
1.
Energi
sesuai dengan kebutuhan
Untuk kelainan jantung bawaan dibutuhkan 175 -180
kkal/kgBB/hr. Bila masukan kalori kurang dari 120 kkal/kgBB sehari akan terjadi
defisiensi vitamin D, asam folat, vitamin
B12,
zat tembaga dan seng.
2 .
Protein 3-4
gr/kgBB yang diperlukan untuk pembentukan otot jantung. Pada gagal jantung,
protein yang dianjurkan 1-2 gr/kgBB sehingga dapat meringankan beban ginjal.
3 .
Lemak sedang;
Formula dengan persentase lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fat) atau
zat besi dapat meningkatkan kebutuhan akan vitamin E; vitamin E hendaknya
diberikan diantara waktu makan bila diperlukan.
4 .
Vitamin dan
mineral cukup; natrium dan cairan dikurangi bila ada sembab atau hipertensi.
Formula yang dianjurkan adalah yang kadar natriumnya 7-8 meq sehari dan susu
dengan protein dengan susunan whei/kasein: 60/40
5 .
Makanan yang mudah diserap, cukup mengandung
serat sehingga memudahkan buang air besar; bila perlu diberikan lewat pipa
gastrik.
6.
Rupa makanan menarik, rasa diperhatikan dan
cara menyajikan menarik dan suasana makan menyenangkan.
2.3. Pelaksanaan diet jantung
Dalam keadaan menderita penyakit jantung
dimana keadaan jantung mengalami kehilangan kemampuannya untuk melakukan
fungsinya, pada awal penyakit jantung masih mampu mengkompensasi ketidak
efisienan fungsinya, namun dalam keadaan tidak terkonpensasi maka fungsi
jantung akan melemah, yang akibatnya berkurang pula aliran darah dan berakibat
juga terhadap ginjal, hati, otak, serta tekanan darah sehingga selain obat –
obatan, diet jantung mutlak diperlukan.
Dalam permulaan pelaksanaan diet jantung
ada beberapa pelaksanaan serta syarat yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Gizi Seimbang
Diet terapeutik apapun harus memadai
dalam keseimbangan zat-zat gizi/diet seimbang sesuai dengan nilai kecukupan
yang dianjurkan. Pada pelaksanaannya harus terdiri dari bermacam-macam makanan
dari semua kelompok makanan dengan mengacu pada slogan "4 sehat 5
sempurna".
1.
Lemak Total
Lemak total pada Diet sebaiknya < 30%
kalori total. Pengurangan lemak total mempermudah pengurangan lemak
jenuh dan mungkin membantu penurunan berat badan pada pasien dengan obesitas.
Asupan lemak total saat ini di Amerika Serikat rata-rata adalah 36-37% dari
seluruh kalori, sedangkan di Indonesia rata- rata hanya 18% dari seluruh
kalori. Pada ekonomi golongan menengah dan atas di Indonesia asupan lemak
kira-kira 35 % dari total kalori. Oleh karena itu, asupan lemak harus dikurangi
sekitar seperlimanya untuk mencapai sasaran tersebut di atas.
3. Lemak Jenuh
Lemak jenuh terdiri dari 3 asam lemak
utama yang dapat meningkatkan kolesterol, yang mempunyai panjang rantai karbon
12 (asam laurat), 14 (asam miristat) dan 16 (asam palmitat). Makanan yang kaya
ketiga asam lemak jenuh ini adalah target utama yang harus dikurangi. Efek
dominan lemak jenuh adalah meningkatkan kadar kolesterol. Untuk Indonesia,
termasuk di antaranya adalah lemak mentega (terdapat pada mentega, susu, krim,
es krim dan keju) dan lemak sapi, babi, kambing dan unggas. Sisanya adalah dari
produk nabati. Hidrogenasi (penambahan atom hidrogen) adalah suatu proses
mengubah minyak nabati menjadi lemak yang lebih padat, mengubah asam lemak tak
jenuh menjadi asam lemak trans. Pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi
sebaiknya membatasi asupan makanan yang tinggi asam lemak trans, misalnya
shortening yang dihidrogenasi, beberapa jenis margarin, dan makanan yang
mengandung lemak ini. Namun demikian, margarin lunak atau cair umumnya
mempunyai kandungan asam lemak trans yang lebih rendah dibanding jenis yang
padat, bahkan margarin mempunyai potensi yang lebih rendah untuk meningkatkan
kolesterol dibanding mentega. Margarin lunak masih menjadi pilihan yang lebih
baik untuk olesan dan memasak dibanding mentega. Konsumsi santan yang kental
juga harus dihindari
4. Lemak Tidak Jenuh Rantai Tunggal
Pada kedua tahap diet terapeutik, lemak
tak jenuh rantai tunggal, terutama asam oleat, dapat mencapai 15% kalori total.
Asam oleat adalah asam lemak utama yang terdapat pada kacang tanah, minyak
zaitun, minyak canofa. Selama bertahun-tahun, asam oleat dianggap netral
terhadap kolesterol total, tidak meningkatkan maupun menurunkan kadar
kolesterol. Narnun demikian bukti terbaru menunjukkan bahwa asam oleat
dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol hampir sebesar asam linoleat
yang tidak jenuh dan berantai ganda jika salah satunya menggantikan lemak jenuh
dalam diet.
5. Lemak Tidak Jenuh Rantai Ganda
Ada dua kelompok utama lemak tak jenuh
rantai ganda, yang biasa disebut asam lemak omega-6 dan omega-3. Asam
lemak omega-6 utama adalah asam linoleat. Substitusi lemak jenuh tinggi
dengan makanan kaya asam linoleat menghasilkan penurunan kadar kolesterol. Beberapa
minyak nabati kaya akan asam linoleat, misalnya minyak kedelai, minyak jagung,
minyak safflower dan biji bunga matahari. Minyak ini, sebagaimana yang tinggi
asam lemak tak jenuh tunggal, mempunyai densitas kalori yang tinggi sehingga
dapat menaikkan asupan kalori dan menaikkan berat badan. lkan dan kerang adalah
sumber utama asam lemak omega-3. Asam lemak utama pada kelompok ini adalah
asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya mempunyai efek
yang kecil terhadap kadar kolesterol pada pasien dengan kadar trigliserida
normal. Beberapa data epidemiologis menunjukkan bahwa konsumsi ikan jenis apa
pun, yang mengandung asam lemak omega-3, berhubungan dengan penurunan
resiko, belum jelas apakah hubungan nyata ini disebabkan oleh lemak ikan itu
sendiri atau faktor lain. Karena mengandung lemak jenuh yang rendah, ikan baik
sebagai sumber protein dalam diet
6. Kolesterol
Konsumsi kolesterol yang tinggi
menyebabkan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis pada sejumlah besar hewan penelitian,
termasuk primata bukan manusia. Meskipun asupan tinggi kolesterol pada manusia
tidak selalu menyebabkan peningkatan secara nyata kadar kolesterol serum
seperti pada kelinci dan beberapa primata, studi epidemiologis menunjukkan
bahwa peningkatan asupan kolesterol meningkatkan rata-rata kadar kolesterol
serum pada suatu populasi.
7. Protein
Asupan protein pada Diet adalah 15% dari
kalori total. Pada beberapa hewan penelitian, protein nabati (contohnya protein
kedelai) menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan protein hewan; efek
ini tidak ditemukan pada manusia dengan jumlah asupan protein yang biasa.
8. Karbohidrat
Karbohidrat sebaiknya merupakan
penyumbang > 55% dari jumlah kalori
total pada Diet dan sebaiknya berupa karbohidrat kompleks.
9. Serat
Serat makanan adalah polimer karbohidrat
yang tak dapat dicerna. Satu jenis serat dapat larut dalam air; jenis ini
menambah massa feses (tinja) dan membantu menormalkan fungsi kolon. Serat
makanan yang tidak larut misalnya bekatul tidak menurunkan kadar kolesterol
serum, meskipun memberikan manfaat yang lain bagi kesehatan. Serat yang larut
dalam air, misalnya pektin, beberapa jenis gum, dan psyllium seed husks, mempunyai
potensi menurunkan kolesterol. Asupan serat dalam menu sehari-hari sebaiknya
20-30g/hari untuk orang dewasa. Rekomendasi ini dibuat terutama untuk mencapai
fungsi gastro- intestinal yang normal dan mungkin memberikan manfaat yang lain
bagi kesehatan. Sekitar 25% (6 g) sebaiknya berupa serat yang dapat larut.
Bahan makanan yang mengandung banyak pektin adalah apel, kesemek dll. Perbanyak
konsumsi sayuran
dan buah- buahan
10. Garam
Penyakit jantung juga berhubungan dengan
tekanan darah yang kemudian berhubungan dengan asupan natrium. Banyak bukti
ilmiah yang menunjukkan bahwa pembatasan asupan garam dapur (natrium klorida)
akan menurunkan rata- rata tekanan darah. Konsumsi garam rata-rata di Amerika
Serikat adalah 8-12 g/hari, di Indonesia diperkirakan 11-15 g/hari meskipun
asupannya sangat bervariasi. Asupan ini jauh lebih besar dibanding kebutuhan
natrium bagi kesehatan, yaitu sebesar 500 mg/hari
11. vitamin dan
mineral yang cukup serta hindari suplemen kalium, kalsium, dan magnesium bila
diperlukan.
Sesuai dengan pengertian serta tujuan
diet yaitu mengatur pola makan dengan berbagai syarat yang ditentukan maka
terhadap diet jantung adap beberapa makanan yang diperbolehkan untuk di
konsumsi namun tetap dalam batas yang di anjurkan antara lain
- Sumber HA
Beras terutama
beras tumbuk, beras merah, macaroni, roti tinggi serat, cereal, ubi, kentang,
kue buatan sendiri dengan sedikit mengandung minyak/lemak tak jenuh
- Sumber protein hewani
Daging sapi
kurus, unggas tanpa kulit, ayam, ikan, dan putih telur.
-
Sumber protein nabati
Tahu, tempe, dan kacang – kacangan.
-
Sumber lemak
Minyak jagung, minyak kedelai,kacang
tanah, minyak biji bunga matahari, minyak wijen, margarine tanpa garam yang
dibuat dari minyak tidak jenuh ganda.
-
Sayuran
Semua sayuran dalam bentuk segar,
direbusm dikukus, disetup, ditumis dengan minyak tidak jenuh ganda, dimasak
dengan santan encer.
-
Buah
Semua buah dalam keadaan segar dan
bentuk jus.
Selain itu ada pula beberapa makanan
yang merupakan pantangan atau
bahkan dilarang untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit
jantung antara lain:
-
Sumber KH
Produk makanan jadi, biscuit krakers
berlemak, kue – kue berlemak
-
Sumber protein
hewani
Daging gemuk, daging kambing, jeroan,
otak, sosis, kuning telur (dibatasi hingga 3 butir/minggu), susu kental manis,
es krim.
-
Sumber protein
nabati
Makanan yang dimasak dengan santan
kental dan digoreng dengan minyak kelapa sawit.
-
Sayuran
Yang dimasak dengan mentega dan minyak
kelapa sawit dengan santan kental
-
Buah, semua jenis
buah yang diawetkan
-
Minyak, minyak kelapa,
minyak kelapa sawit, mentega, margarine kelapa, dan santan kental.
Diet
penyakit jantung tidak bisa dilakukan
sembarang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut ini :
1.
Sesuaikan kalori dengan berat badan.
2.
Komposisi
karbohidrat, protein, dan lemak harus seimbang.
3.
Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup.
4.
Jadwalkan
dengan baik pemberian makanan dan sajikan dalam porsi kecil, tetapi sering.
5.
Peyajian
karbohidrat kurang dari 55-65% dari kalori total yang bisa diambil dari
biji-bijian, buah-buahan, sayuran.
6.
Perbanyak
mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung serat.
7.
Sumber
protein hewani sebaiknya berasal dari ikan, baru pilihan berikutnya adalah
ayam, daging sapi, kerbau, atau kambing. Sementara sumber protein nabati, bisa dipilih tahu atau
tempe.
8.
Pemenuhan
akan omega 3 bisa didapat dari ikan, sedangkan dari tumbuhan bisa
diperoleh dengan mengonsumsi kedelai dan kacang-kacangan.
9.
Ubahlah
cara memasak dengan menggoreng menjadi merebus atau mengukus.
10. Sajikan makanan yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas.
Pelaksanaan diet jantung dan
dislipidemia /tahap:
Diet jantung (diet pada penderita
penyakit jantung) terdiri atas dua jenis yaitu:
1) Diet dislipidemia
tahap I, mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi
2) Diet dislipidemia
tahap II, mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih rendah.
Dengan catatan apabila penderita
ternyata sudah sesuai dengan diet tahap I, maka Langsung diberikan diet tahap
II dan bila tidak maka diet dimulai lagi dari tahap I.
1.
Diet Jantung I (905 kkal)
Diberikan kepada pendrita dg Miocard
Infark (MCI) akut.atau Congestive cardiac failure berat. Diberikan berupa 1-
1,5 lt cairan/ hari selama 1-3 hari bila penderita dapat mencernanya, makanan
ini sangat rendah kalori dan semua zat gizi.
2.
Diet Jantung II (1223 kkal)
Makanan diberikan secara berangsur dalam
bentuk lunak setelah masa akut MCI dapat diatasi menurut beratnya Hipertensi
atau Oedema yang menyertai penyakit, makanan yang diberikan rendah garam.(Diet
jantung II rendah garam), makanan ini rendah kalori, protein, kalsium dan
thiamin.
3.
Diet Jantung III
(1662 kkal)
Diberikan kepada penderita Jantung yang
tidak terlalu berat atau sebagai perpindahan dari diet jantung II diberikan
dalam bentuk makanan lunak atau biasa makanan ini rendah kalori tetapi cukup
zat gizi lain rendah garam menurut beratnya hipertensi atau Oedema yang
menyertai (diet jantung III rendah garam).
4.
Diet Jantung IV (2004 kkal)
Diberikan kepada penderita Jantung
ringan atau , atau sebagai perpindahan dari diet jantung III. Diberikan dalam
bentuk makanan biasa Rendah garam menurut hipertensi atau Oedema yang menyertai
penyakit (diet jantung IV rendah garam) Makanan ini cukup kalori dan zat Gizi
lain.
Contoh jadwal pemberian makanan/hari pada pelaksanaan diet
jantung tahap I :
§ Pukul 06.00 susu
rendah lemak 1 gls
§ Pukul 08.00 susu
rendah lemak 1 gls
§ Pukul 10.00 air
jeruk 1 gls
§ Pukul 13.00 susu
rendah lemak 1 gls
§ Pukul 15.00 sari
papaya 1 gls
§ Pukul 18.00 susu
rendah lemak 1 gls
§ Pukul 20.00 the
manis 1
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dengan
memperhatikan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1 Diet jantung
atau diet pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah secara umum adalah, pengaturan pola makan khusus
terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.
2 Diet jantung dan
pembuluh darah bertujuan untuk memberikan asupan makanan tanpa memberatkan
jantung, menurunkan berat badan (pada penderita obesitas), mencegah penumpukan
garam dan air, serta menurunkan kolesterol.
3 Diet jantung dan pembuluh darah dilakukan
dalam beberapa tahapan dengan beberapa syarat dan ketentuan tertentu, dan diet
jantung harus pula memperhatikan makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang
tidak boleh dikonsumsi
4.2. Saran
1
Kenali kebutuhan untuk perubahan permanen dan gaya hidup
untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung
2
Kurangi konsumsi lemak dan kolesterol dalam diet
3
Tingkatkan
pemasukan serat dalam tubuh
4
Capai dan pertahankan berat badan ideal pada penderita
penyakit jantung serta lakukan olahraga ringan