Kamis, 14 Juni 2012

Manfaat Putus Cinta



Putus cinta selalu terasa menyakitkan, namun bukan berarti tak ada gunanya. Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan setelah putus cinta. Ini beberapa di antaranya.

1. Memiliki ruang pribadi lebih besar
Jika biasanya Anda dan mantan terbiasa melakukan segala sesuatu bersama, kini tidak lagi. Anda memiliki ruang pribadi yang lebih luas. Lakukanlah segala hal yang Anda sukai dan tidak sempat dilaksanakan saat memiliki kekasih.


2. Menemukan ketenangan kemudian introspeksi

Emosi biasanya bergejolak sesaat sebelum dan setelah putus. Namun setelahnya, Anda lebih tenang, banyak hal yang bisa Anda pikirkan, termasuk introspeksi diri. Hal ini akan bermanfaat saat Anda akan menjalin hubungan yang baru nanti.

3. Menentukan prioritas
Kini Anda bisa lebih fokus ke diri sendiri. Ketimbang berlarut-larut dalam kesedihan, lebih baik pikirkan apa yang akan Anda kerjakan selanjutnya. Apakah Anda ingin les memasak, memiliki binatang peliharaan, atau sekedar membersihkan lemari yang tak pernah sempat Anda lakukan saat memiliki kekasih dulu.

4. Mengukur kadar cinta
Hal ini mungkin yang akan membuat Anda terbebas dari beban kesedihan setelah putus cinta. Banyak orang yang merasakan kehilangan dengan pasangannya hanya karena mereka sudah terbiasa bersama. Bukan karena perasaan cinta yang masih kuat (contohnya Liz Gilbert dan mantan suaminya serta kekasih aktornya dalam film "Eat, Pray, Love"). 

Saat putus, Anda bisa membedakan, apakah perasaan sedih Anda hanya karena ketergantungan terhadap mantan, atau memang cinta yang masih kuat. Jika jawabannya ketergantungan, perasaan Anda akan pulih seiring berjalannya waktu. Anda juga bisa kembali menjalankan hidup. 

Namun jika memang Anda masih cinta, tak ada salahnya memberikan satu kesempatan lagi untuk hubungan Anda. 

Semoga berbahagia!

sumber : yahoo.com

KWN : Tanggung Jawab Profesi


PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia yang berarti dalam bahasa indonesia keadaaan wajib menanggung segala sesuatu yang menjadi tanggungannya. Tanggung jawab akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab.
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan,disiplin,ilmunya.
        Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap,,keterampilan,,pengetahuan,(integrity),dan.kompetensi.

2.2. Konsep Tanggung Jawab Profesi Perawat
a.Pengertian,tanggung.jawab.perawat.menurut.ANA,Responsibility.
adalah
Penerapan,ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang,berhubungan.dengan,peran.tertentu.dari.perawat,.agar,tetap.kompeten.dalm.Pengetahuan,.Sikap.dan.bekerja.sesuai,kode.etik.(ANA,.1985).
          Menurut pengertian tersebut, agar memiliki tanggung jawab maka perawat diberikan ketentuan hukum dengan maksud agar pelayanan perawatannya tetap sesuai standar. Misalnya hukum mengatur apabila perawat melakukan kegiatan kriminalitas, memalsukan ijazah, melakukan pungutan liar dsb. Tanggung jawab perawat ditunjukan dengan cara siap menerima hukuman (punishment) secara hukum kalau perawat terbukti bersalah atau melanggar hukum.
Dalam setiap tatanan, perawat professional harus mempunyai 6 tanggung jawab yang harus dilaksanakan (Chitty, 1997). Keenam tanggung jawab tersebut meliputi praktek keperawatan, peningkatan kualitas, riset, pendidikan (kompetensi), manajemen dan change agent. Setiap tanggung jawab tersebut mempunyai bobot yang sama untuk dikerjakan, tergantung jabatan yang diemban, misalnya sebagai staf perawat mempunyai tanggung jawab utama dalam lingkup pemberian asuhan keperawatan dan peningkatan kualitas. Mereka juga mempunyai tanggung jawab lainnya, misalnya memberikan masukan kepada manajer, terlibat dalam penelitian, desiminasi dan aplikasi hasil penelitian.

Berikut,keenam.tanggung.jawab.professional(professional,accountabilitie).
A.Praktek,keperawatan.
           Tanggung dalam praktek keperawatan professional adalah mendefinisikan standard asuhan ; standard praktek ; mendefinisikan standard penampilan (kerja/kejelasan posisi dan harapan) ; mengelola kolaborasi antar disiplin ilmu ; mendefinisikan criteria pengembangan karier ; menyeleksi dan mengelola kerangka konsep tentang system pemberian asuhan keperawatan
B.Peningkatan,kualitas
           Tanggung jawab perawat professional dalam meningkatkan kualitas adalah mengembangkan instrument dan metode untuk aplikasi yaitu standard ; mengembangkan dan merencanakan peningkatan secara kontinyu melalui kelompok atau individu untuk menyelesaikan masalah ; dan mengintegrasikan “unit based” kegiatan peningkatan kualitas.
C.Penelitian.
           Tanggung jawab perawat dalam penelitian adalah menyeleksi topic riset keperawatan terkini di lingkungan tempat kerja dan mendefinisikan kesempatan atau peluang riset keperawatan
D.Pendidikan.(kompetensi).
            Tanggung jawab perawat professional dalam pendidikan (kompetensi) yaitu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran ; mengevaluasi kebutuhan dan pengembangan kompetensi program pendidikan ; mengukur hasil program pendidikan keperawatan ; mengelola hubungan baik antara institusi pendidikan dan pelayanan ; memonitor efektifitas komunikasi perawat dan mengembangkan intervensi untuk pengembangan yang diperlukan dan memahami masing-masing individu mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kompetensinya
E.Manajemen
              Tanggung jawab professional adalah mengkoordinir, mengalokasikan dan mengelola sumber daya manusia, fasilitas, keuangan, manajemen informasi system dalam memberikan asuhan keperawatan ; menciptakan situasi kerja yang kondusif.
F.Change.agent.
            Tanggung jawab utamanya adalah mempunyai inisiatif dan berani mengambil resiko yang diperlukan oleh “entrepreneurship”

Beberapa cara dimana perawat dapat mengkomunikasikan tanggung jawabnya:
1. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien (sincere intereset) Contoh : “Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu saya akan.mengganti.balutan/atau,mengganti,spreinya”.
2. Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia memberikan penjelasan dengan ramah kepada kliennya (explanantion about the delay). Misalnya ; “Mohon maaf pak saya memprioritaskan dulu klien.yang.gawat.dan.darurat.sehingga.harus.meninggalkan,bapak.sejenak”
3. Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan dengan perilaku perawat. misalnya mengucapkan salam, tersenyum,membungkuk,bersalaman.dsb.
4. Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien (subjects the patiens desires) bukan pada kepentingan atau keinginan perawat misalnya “Coba ibu jelaskan bagaimana perasaan ibu saat ini”. Sedangkan apabila perawat berorientasi pada kepentingan perawat ; “ Apakah bapak tidak paham bahwa pekerjaan saya itu banyak,dari.pagi.sampai.siang,mohon.pengertiannya.pak,.jangan.mau.dilayani.terus”.
5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud menghina (derogatory) misalnya “ pasien yang ini mungkin harapan sembuhnya.lebih.kecil.dibanding.pasien.yang.tadi”
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut pandang klien (see the patient point of view). Misalnya perawat tetap bersikap bijaksana saat klien menyatakan bahwa obatnya tidak cocok atau diagnosanya mungkin salah.

2.3. Penerapan Tanggung Jawab Perawat Profesional
2.3.1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan 
masyarakat.
a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2.3.2.Tanggung.jawab.terhadap.tugas
a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan,individu,keluarga.dan.masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan.hukum.yang.berlaku.
c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan
dengan.norma-norma.kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut,serta,kedudukan,sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya.dengan.keperawatan.
 
2.3.3. Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi  kegiatan lain.
a.       Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesame perawat dan dengan tenaga kesehatan lain, baik dalam memelihara keselerasian suasana lingkungan kerja maupun dalam rangka meningkatkan tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
b.      Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan .

2.3.4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi perawat
a.       Perawat selalu berusaha meningkatkan pengetahua professional secara mandiri /bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan.
b.      Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukan tingkah laku dan kepribadian yang luhur.
c.       Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan-kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
d.      Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya,


2.3.5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan    negara
a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.



2.4. Tanggung jawab perawat professional
Dalam melakukan asuhan keperawatan seorang perawat professionaharus memiliki kriteria sebagai berikut :
2.4.1.      Caring
a.       Merupakan bagian penting dalam praktek keperawatan
b.      Dalam memberikan pelayanan keperawatan harus menciptakan suatu suasana untuk penyemuhan, harus bersikap sopan santun, menghormati klien dan keluarganya, bersikap mau mendengar, memberikan sentuhan, selalu berada di samping klien dan trampil
c.       Kemampuan untuk mendukung pasien menghadapi kecemasan, penderitaan dan kematian dengan tenang.l

2.4.2 Profesional
a.Seorang perawat harus bertindak secara etis, punya komitmen yang tinggi terhadap kualitas kerja.
b.Menyesuaikan pekerjaan, mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan, serta komponen dalam melaksanakan profesinya.
2.4.3 Mampu bekerja dalam tim
Perawat dalam merawat pasien harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain sebagai tim dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk mencapai tujuan yang sama yaitu kesehatan atau kesejahtraan klien.
2.4.4. Sesuai standar
Untuk.menghindarkan.kesalahan,kesalahan.dalam.memberikan asuhan keperawatan, maka perawat harus bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi dan salalu memperhatikan kualitas pelayanan.


Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan atau kebidanan yang berkualitas tinggi. Yang perlu diperhatikan dari pelaksanaan tanggung jawab adalah memahami secara jelas tentang “uraian tugas dan spesifikasinya” serta dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau yang disepakati. Hal ini berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus bekerja sesuai fungsi tugas yang dibebankan kepadanya.

Untuk mempertahankannya, perawat hendaknya mampu dan selalu melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (self-directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya. Hal ini diperlukan agar mereka dapat mengidentifikasi elemen-elemen kritis untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja klinis mereka, guna memenuhi kepuasan pasen dan dirinya sendiri dalam pekerjaannya. Mencatat respon dan perkembangan pasen dengan lengkap dan benar merupakan salah satu tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya.



2.5. Tanggung Gugat
2.5.1 Pengertian
Akuntabilitas (tanggung gugat) dapat menjawab segala hal yang berhubungan dengan tindakan seseorang. Perawat bertanggung gugat terhadap dirinya sendiri, klien, profesi, sesama karyawan dan masyarakat. Adapun contoh dari tanggung gugat adalah jika seorang perawat memberikan dosis obat yang salah kepada pasien, maka ia dapat di gugat oleh klien yang menerima obat ersebut, dokter memberikan instruksi, pembuat skandal kinerja dan masyarakat menuntut kesempurnaan profesional.
Agar dapat bertanggung gugat perawat harus bertindak berdasarkan kode etik profesinya sehingga keluhan atau penyimpangan perawat dapat melaporkannya dan melakukan perawatan untuk mencegah cedera lebih lanjut. Akuntabilitas atau tanggung gugatdilakukan untuk mengevakuasi efektifitas perawat dalam melakukan praktek.
Penerapan tanggung gugat dalam praktek keperawatan para perawat bidan, memilih kesehatan “perlu bertanggung gugat secara sendiri” terhadap praktek mereka dan dalam melaksanakan tanggung gugat profesnya tersebut, meraka harus sesuai ketentuan profesi kesehatan yang berisikan standar dan seperti dalam code of profesional concont (1992). Penjaminan kualitas, sebagai alat pengidentifikasi kesempatan untuk meningkatkan keperawatn pasien.
Tanggung gugat dalam praktek asuhan keperawatan harus dapat bertanggung gugat dalam manajemen seperti pentingnya pencegahan dan perbaikan standar yang digaris bawahi, oleh komisi audit (audit commision) dalam sebuah laporan yang berisi penggunaan sumber dibangsal secara optimal.
Keperawatn merupakan sebuah komponen dari perawat pasien dan anggaran rumah sakit yang terlalu penting untuk di biarkan berkembang sendiri komitmen dari sebuah manager dan para dokter dalam manajemen dan juga manager pelayanan keperawatan, untuk menyatukan visi strategi mereka terhadap perkembangan keperawatan merupakan suatu hal yang vital.



2.5.2.   Tujuan
Adapun tujuan tanggung gugat profesional adalah :
a. mengevakuasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang praktisi-praktisi yang telah ada.
b. mempertahankan standar keperawatan profesional.
c. memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis, dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian profesional perawatan kesehatan.
d. memberikan dasar untuk memberi keputusan etis.

Adanya prinsip yang dikenal dalam dunia kedokteran bahwa yang terpenting adalah tidak merugikan. dan untuk melindungi kepentingan pasien maka dalam pasal 55 UU no 23 tahun 1992, secara tegas menyatakan bahwa setiap orang berhak atas gantu kerugian akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesahatan. dan dapat diartikan tidak ada nilai untuk menyakiti, mencederai, atau merugikan pasien.
Kemudian didalam pasal 55 ayat 2 UU no.23 tahun 1992. ditegaskan bahwa tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien. standar profesi maksudnya adalah pedoman sebahai petunjuk dalam menjalankan profesi seara baik, sedangkan hak pasien adalah hak informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran, dan hak pendapat kedua. jadi kesimpulannya ialah hak untuk mendapatkan penjelasan atas informasi.

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH


PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Diet Jantung dan Pembuluh Darah

Penyakit jantung sebagai mana telah dijelaskan sebelumnya adalah penyakit dimana jantung secara berangsur – angsur kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsinya secara normal sehingga menghambat proses transportasi jantung yang kemudian akibatnya sangat fatal bagi manusia seperti, menyebabkan sesak nafas, rasa lelah serta sakit pada jantung.
Dalam keadaan ini untuk meminimalisir keadaan yang memberatkan pada jantung maka ada dua alternatif penanganan yaitu:

   a)    Modifikasi diet
   b)    Obat – obatan.

Terfokus pada modifikasi diet, pada penderita penyakit jantung dapat
dilakukan diet jantung. Diet jantung terdiri atas dua kata yaitu diet dan jantung yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

·  Diet, aturan makan khusus untuk sehat dan sebagainya (atas petunjuk ahli) berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan jenis makanan untuk mengatur berat badan atau penyakit.
·  Jantung, bagian tubuh yang menjadi pusat transportasi darah yang terletak di dalam rongga dada sebelah atas.

Sehingga secara umum diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.
Dislipidemia merupakan keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL-kolesterol dan/atau trigliserida dalam darah yang disertai penurunan kadar HLD-kolesterol. LDL sering disebut kolesterol jahat karena membawa kolesterol dari hati dan melepaskannya ke dinding pembuluh darah, akibatnya bisa terjadi penumpukan/plak di dinding pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sedangkan LDL disebut kolesterol baik karena mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke dalam hati. Trigliserida merupakan jenis lemak lainnya yang terdapat dalam makanan. Kenaikan secara bersama-sama kadar kolesterol (hiperkolesterol) maupun trigliserida (hipertrigliserida) disebut dislipidemia.

2.2  Tujuan diet jantung dan pembuluh darah

Tujan diet secara umum antara lain sebagai berikut:
  - Menurunkan berat badan
  - Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
  - Menurunkan konsumsi kolesterol, sedangkan:

Tujuan diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah
  - Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung
  - Menurunkan berat badan penderita bila si penderita mengalami obesitas
  - Mencegah dan menghilangkan penimbunan garam dan air
  - Menurunkan kadar kolesterol dibawah 130 mg/dl dan kadar kolesterol
  total sebesar 200 mg/dl.

 Tujuan Diet Dislipidemia:
  1.    Menurunkan BB bila lelebihan BB
  2.    Mengubah Jenis dan asupan lemak makanan 
  3.    Menurunkan asupan kolesterol makanan
  4.    Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana
               Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyusun diet penderita penyakit jantung menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia adalah sebagai berikut:

  1.    Energi sesuai dengan kebutuhan
Untuk kelainan jantung bawaan dibutuhkan 175 -180 kkal/kgBB/hr. Bila masukan kalori kurang dari 120 kkal/kgBB sehari akan terjadi defisiensi vitamin D, asam folat, vitamin
B12, zat tembaga dan seng. 
2  .    Protein 3-4 gr/kgBB yang diperlukan untuk pembentukan otot jantung. Pada gagal jantung, protein yang dianjurkan 1-2 gr/kgBB sehingga dapat meringankan beban ginjal.
3  .    Lemak sedang; Formula dengan persentase lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fat) atau zat besi dapat meningkatkan kebutuhan akan vitamin E; vitamin E hendaknya diberikan diantara waktu makan bila diperlukan.
4  .    Vitamin dan mineral cukup; natrium dan cairan dikurangi bila ada sembab atau hipertensi. Formula yang dianjurkan adalah yang kadar natriumnya 7-8 meq sehari dan susu dengan protein dengan susunan whei/kasein: 60/40
5  .     Makanan yang mudah diserap, cukup mengandung serat sehingga memudahkan buang air besar; bila perlu diberikan lewat pipa gastrik.
  6.     Rupa makanan menarik, rasa diperhatikan dan cara menyajikan menarik dan suasana makan menyenangkan.


2.3. Pelaksanaan diet jantung

Dalam keadaan menderita penyakit jantung dimana keadaan jantung mengalami kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsinya, pada awal penyakit jantung masih mampu mengkompensasi ketidak efisienan fungsinya, namun dalam keadaan tidak terkonpensasi maka fungsi jantung akan melemah, yang akibatnya berkurang pula aliran darah dan berakibat juga terhadap ginjal, hati, otak, serta tekanan darah sehingga selain obat – obatan, diet jantung mutlak diperlukan.
Dalam permulaan pelaksanaan diet jantung ada beberapa pelaksanaan serta syarat yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Gizi Seimbang

Diet terapeutik apapun harus memadai dalam keseimbangan zat-zat gizi/diet seimbang sesuai dengan nilai kecukupan yang dianjurkan. Pada pelaksanaannya harus terdiri dari bermacam-macam makanan dari semua kelompok makanan dengan mengacu pada slogan "4 sehat 5 sempurna".

1.     Lemak Total

Lemak total pada Diet sebaiknya < 30% kalori total. Pengurangan lemak total mempermudah pengurangan lemak jenuh dan mungkin membantu penurunan berat badan pada pasien dengan obesitas. Asupan lemak total saat ini di Amerika Serikat rata-rata adalah 36-37% dari seluruh kalori, sedangkan di Indonesia rata- rata hanya 18% dari seluruh kalori. Pada ekonomi golongan menengah dan atas di Indonesia asupan lemak kira-kira 35 % dari total kalori. Oleh karena itu, asupan lemak harus dikurangi sekitar seperlimanya untuk mencapai sasaran tersebut di atas.

 3. Lemak Jenuh
Lemak jenuh terdiri dari 3 asam lemak utama yang dapat meningkatkan kolesterol, yang mempunyai panjang rantai karbon 12 (asam laurat), 14 (asam miristat) dan 16 (asam palmitat). Makanan yang kaya ketiga asam lemak jenuh ini adalah target utama yang harus dikurangi. Efek dominan lemak jenuh adalah meningkatkan kadar kolesterol. Untuk Indonesia, termasuk di antaranya adalah lemak mentega (terdapat pada mentega, susu, krim, es krim dan keju) dan lemak sapi, babi, kambing dan unggas. Sisanya adalah dari produk nabati. Hidrogenasi (penambahan atom hidrogen) adalah suatu proses mengubah minyak nabati menjadi lemak yang lebih padat, mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak trans. Pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi sebaiknya membatasi asupan makanan yang tinggi asam lemak trans, misalnya shortening yang dihidrogenasi, beberapa jenis margarin, dan makanan yang mengandung lemak ini. Namun demikian, margarin lunak atau cair umumnya mempunyai kandungan asam lemak trans yang lebih rendah dibanding jenis yang padat, bahkan margarin mempunyai potensi yang lebih rendah untuk meningkatkan kolesterol dibanding mentega. Margarin lunak masih menjadi pilihan yang lebih baik untuk olesan dan memasak dibanding mentega. Konsumsi santan yang kental juga harus dihindari

4. Lemak Tidak Jenuh Rantai Tunggal

Pada kedua tahap diet terapeutik, lemak tak jenuh rantai tunggal, terutama asam oleat, dapat mencapai 15% kalori total. Asam oleat adalah asam lemak utama yang terdapat pada kacang tanah, minyak zaitun, minyak canofa. Selama bertahun-tahun, asam oleat dianggap netral terhadap kolesterol total, tidak meningkatkan maupun menurunkan kadar kolesterol. Narnun demikian bukti terbaru menunjukkan bahwa asam oleat dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol hampir sebesar asam linoleat yang tidak jenuh dan berantai ganda jika salah satunya menggantikan lemak jenuh dalam diet.

5. Lemak Tidak Jenuh Rantai Ganda

Ada dua kelompok utama lemak tak jenuh rantai ganda, yang biasa disebut asam lemak omega-6 dan omega-3. Asam lemak omega-6 utama adalah asam linoleat. Substitusi lemak jenuh tinggi dengan makanan kaya asam linoleat menghasilkan penurunan kadar kolesterol. Beberapa minyak nabati kaya akan asam linoleat, misalnya minyak kedelai, minyak jagung, minyak safflower dan biji bunga matahari. Minyak ini, sebagaimana yang tinggi asam lemak tak jenuh tunggal, mempunyai densitas kalori yang tinggi sehingga dapat menaikkan asupan kalori dan menaikkan berat badan. lkan dan kerang adalah sumber utama asam lemak omega-3. Asam lemak utama pada kelompok ini adalah asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya mempunyai efek yang kecil terhadap kadar kolesterol pada pasien dengan kadar trigliserida normal. Beberapa data epidemiologis menunjukkan bahwa konsumsi ikan jenis apa pun, yang mengandung asam lemak omega-3, berhubungan dengan penurunan resiko, belum jelas apakah hubungan nyata ini disebabkan oleh lemak ikan itu sendiri atau faktor lain. Karena mengandung lemak jenuh yang rendah, ikan baik sebagai sumber protein dalam diet

6. Kolesterol

Konsumsi kolesterol yang tinggi menyebabkan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis pada sejumlah besar hewan penelitian, termasuk primata bukan manusia. Meskipun asupan tinggi kolesterol pada manusia tidak selalu menyebabkan peningkatan secara nyata kadar kolesterol serum seperti pada kelinci dan beberapa primata, studi epidemiologis menunjukkan bahwa peningkatan asupan kolesterol meningkatkan rata-rata kadar kolesterol serum pada suatu populasi.

7. Protein

Asupan protein pada Diet adalah 15% dari kalori total. Pada beberapa hewan penelitian, protein nabati (contohnya protein kedelai) menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan protein hewan; efek ini tidak ditemukan pada manusia dengan jumlah asupan protein yang biasa.

8. Karbohidrat

Karbohidrat sebaiknya merupakan penyumbang > 55% dari jumlah kalori
total pada Diet dan sebaiknya berupa karbohidrat kompleks.





9. Serat

Serat makanan adalah polimer karbohidrat yang tak dapat dicerna. Satu jenis serat dapat larut dalam air; jenis ini menambah massa feses (tinja) dan membantu menormalkan fungsi kolon. Serat makanan yang tidak larut misalnya bekatul tidak menurunkan kadar kolesterol serum, meskipun memberikan manfaat yang lain bagi kesehatan. Serat yang larut dalam air, misalnya pektin, beberapa jenis gum, dan psyllium seed husks, mempunyai potensi menurunkan kolesterol. Asupan serat dalam menu sehari-hari sebaiknya 20-30g/hari untuk orang dewasa. Rekomendasi ini dibuat terutama untuk mencapai fungsi gastro- intestinal yang normal dan mungkin memberikan manfaat yang lain bagi kesehatan. Sekitar 25% (6 g) sebaiknya berupa serat yang dapat larut. Bahan makanan yang mengandung banyak pektin adalah apel, kesemek dll. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah- buahan

10. Garam 

Penyakit jantung juga berhubungan dengan tekanan darah yang kemudian berhubungan dengan asupan natrium. Banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pembatasan asupan garam dapur (natrium klorida) akan menurunkan rata- rata tekanan darah. Konsumsi garam rata-rata di Amerika Serikat adalah 8-12 g/hari, di Indonesia diperkirakan 11-15 g/hari meskipun asupannya sangat bervariasi. Asupan ini jauh lebih besar dibanding kebutuhan natrium bagi kesehatan, yaitu sebesar 500 mg/hari

11. vitamin dan mineral yang cukup serta hindari suplemen kalium, kalsium, dan magnesium bila diperlukan.


Sesuai dengan pengertian serta tujuan diet yaitu mengatur pola makan dengan berbagai syarat yang ditentukan maka terhadap diet jantung adap beberapa makanan yang diperbolehkan untuk di konsumsi namun tetap dalam batas yang di anjurkan antara lain

-      Sumber HA
Beras terutama beras tumbuk, beras merah, macaroni, roti tinggi serat, cereal, ubi, kentang, kue buatan sendiri dengan sedikit mengandung minyak/lemak tak jenuh
-      Sumber protein hewani
Daging sapi kurus, unggas tanpa kulit, ayam, ikan, dan putih telur.
-       Sumber protein nabati
Tahu, tempe, dan kacang – kacangan.
-      Sumber lemak
Minyak jagung, minyak kedelai,kacang tanah, minyak biji bunga matahari, minyak wijen, margarine tanpa garam yang dibuat dari minyak tidak jenuh ganda.
-       Sayuran
Semua sayuran dalam bentuk segar, direbusm dikukus, disetup, ditumis dengan minyak tidak jenuh ganda, dimasak dengan santan encer.
-      Buah
Semua buah dalam keadaan segar dan bentuk jus.

Selain itu ada pula beberapa makanan yang merupakan pantangan atau
bahkan dilarang untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung antara lain:


-      Sumber KH
Produk makanan jadi, biscuit krakers berlemak, kue – kue berlemak

-      Sumber protein hewani
Daging gemuk, daging kambing, jeroan, otak, sosis, kuning telur (dibatasi hingga 3 butir/minggu), susu kental manis, es krim.

-      Sumber protein nabati
Makanan yang dimasak dengan santan kental dan digoreng dengan minyak kelapa sawit.
-      Sayuran
Yang dimasak dengan mentega dan minyak kelapa sawit dengan santan kental
-      Buah, semua jenis buah yang diawetkan
-      Minyak, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, mentega, margarine kelapa, dan santan kental.
Diet penyakit jantung tidak bisa dilakukan sembarang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti berikut ini :
1.         Sesuaikan kalori dengan berat badan.
2.         Komposisi karbohidrat, protein, dan lemak harus seimbang.
3.         Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup.
4.         Jadwalkan dengan baik pemberian makanan dan sajikan dalam porsi kecil, tetapi sering.
5.         Peyajian karbohidrat kurang dari 55-65% dari kalori total yang bisa diambil dari biji-bijian, buah-buahan, sayuran.
6.         Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung serat.
7.         Sumber protein hewani sebaiknya berasal dari ikan, baru pilihan berikutnya adalah ayam, daging sapi, kerbau, atau kambing. Sementara sumber protein nabati, bisa dipilih tahu atau tempe.
8.         Pemenuhan akan omega 3 bisa didapat dari ikan, sedangkan dari tumbuhan bisa diperoleh dengan mengonsumsi kedelai dan kacang-kacangan.
9.         Ubahlah cara memasak dengan menggoreng menjadi merebus atau mengukus.
10.     Sajikan makanan yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas.


Pelaksanaan diet jantung dan dislipidemia /tahap:

Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) terdiri atas dua jenis yaitu:

1)   Diet dislipidemia tahap I, mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi
2)   Diet dislipidemia tahap II, mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih rendah.

Dengan catatan apabila penderita ternyata sudah sesuai dengan diet tahap I, maka Langsung diberikan diet tahap II dan bila tidak maka diet dimulai lagi dari tahap I.


1.    Diet Jantung I  (905 kkal)

Diberikan kepada pendrita dg Miocard Infark (MCI) akut.atau Congestive cardiac failure berat. Diberikan berupa 1- 1,5 lt cairan/ hari selama 1-3 hari bila penderita dapat mencernanya, makanan ini sangat rendah kalori dan semua zat gizi.

2.    Diet Jantung II (1223 kkal)

Makanan diberikan secara berangsur dalam bentuk lunak setelah masa akut MCI dapat diatasi menurut beratnya Hipertensi atau Oedema yang menyertai penyakit, makanan yang diberikan rendah garam.(Diet jantung II rendah garam), makanan ini rendah kalori, protein, kalsium dan thiamin.

3.    Diet Jantung III (1662 kkal)

Diberikan kepada penderita Jantung yang tidak terlalu berat atau sebagai perpindahan dari diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa makanan ini rendah kalori tetapi cukup zat gizi lain rendah garam menurut beratnya hipertensi atau Oedema yang menyertai (diet jantung III rendah garam).

4.    Diet Jantung IV (2004 kkal)

Diberikan kepada penderita Jantung ringan atau , atau sebagai perpindahan dari diet jantung III. Diberikan dalam bentuk makanan biasa Rendah garam menurut hipertensi atau Oedema yang menyertai penyakit (diet jantung IV rendah garam) Makanan ini cukup kalori dan zat Gizi lain.

Contoh jadwal pemberian makanan/hari pada pelaksanaan diet jantung tahap I :

§  Pukul 06.00 susu rendah lemak 1 gls
§  Pukul 08.00 susu rendah lemak 1 gls
§  Pukul 10.00 air jeruk 1 gls
§  Pukul 13.00 susu rendah lemak 1 gls
§  Pukul 15.00 sari papaya 1 gls
§  Pukul 18.00 susu rendah lemak 1 gls
§  Pukul 20.00 the manis 1



BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dengan memperhatikan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1     Diet jantung atau diet pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah  secara umum adalah, pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.
2     Diet jantung dan pembuluh darah bertujuan untuk memberikan asupan makanan tanpa memberatkan jantung, menurunkan berat badan (pada penderita obesitas), mencegah penumpukan garam dan air, serta menurunkan kolesterol.
3      Diet jantung dan pembuluh darah dilakukan dalam beberapa tahapan dengan beberapa syarat dan ketentuan tertentu, dan diet jantung harus pula memperhatikan makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi

4.2. Saran

1     Kenali kebutuhan untuk perubahan permanen dan gaya hidup untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung
2     Kurangi konsumsi lemak dan kolesterol dalam diet
3      Tingkatkan pemasukan serat dalam tubuh
4     Capai dan pertahankan berat badan ideal pada penderita penyakit jantung serta lakukan olahraga ringan